Khotbah pertama
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَركَاتُهُ.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ، نحمده ونستعينه ونستغفره ونتوب إليه ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادى له.
واشهد أن لا اله آلا الله وحده لا شريك له، واشهد أن محمدا عبده ورسوله، أَرْسَلَ الله تعالى بِٱلْهُدَىٰ وَدِينِ ٱلْحَقِّ لِيُظْهِرَهُۥ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِۦ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْكَافِرُونَ , أرسله الله تعالى بين يدي الساعة بشيرا ونذيرا وداعيا إلى الله بإذنه وسراجاً منير , أرسله الله تعالى بين القوي والمنحجل مستقيم وبلغ الرسالة وأدى الأمانة، ونصح الأمة وجاهد في الله حق جهاده وترك الامة هوعلا البيضاء نقي ليلها كنهارها لا يزيغ عنها إلا هالك
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأََرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ, وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ, وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا, وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ, وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ, وَكُلُّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ
Kaum muslimin sidang shalat Jumat yang dirahmati oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, yang meninggalkan untuk kita Al-Qur'an sebagai pedoman hidup kita di dunia ini sebagai pengingat kita di dunia ini. Kita butuh pedoman hidup, kita juga butuh mengingat, sebagaimana kita butuh dengan pedoman, kita juga butuh dengan pengingat. Walaupun kita sudah tahu tapi kadang kita lupa, tapi kadang kita lalai, itulah butuh pengingat bagi kita
dan al-qur'an pengingat yang terbaik bagi manusia.
Ketika manusia sedang lalai, manusia sedang lupa, manusia sedang terlena, maka dia akan membaca Al-Qur'an dan Dia teringat lagi akan agamanya teringat lagi akan kehidupan akhirat.
Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah ,سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam khotbah ini, mari kita mengingat-ngingat lagi tentang iman kita, tentang agama kita di dalam surah Al-Ghasiyah. Al-Ghasyiyah yang memberikan rasa takut, yang membuat manusia ketakutan.
Allah ,سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
هَلْ اَتٰىكَ حَدِيْثُ الْغَاشِيَةِۗ
Wahai Manusia, Pernahkah Engkau mengetahui kejadian yang sangat menakutkan ? Pernahkah engkau mendengar tentang sesuatu yang sangat menakutkan?
Apa yang dimaksud sesuatu yang menakutkan?. Sesuatu yang menakutkan di sini yang dimaksudkan adalah hari kiamat. Hari dimana semuanya dihancurkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى hari di mana langit akan diremukkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
يَطْوِي الله السماوات يوم القيامة، ثم يَأْخُذُهُنَّ بيده اليمنى
akan ada nanti hari dimana Allah ,سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى akan menggenggam langit dengan tangannya. Allah remukkan langit tersebut dengan tangannya.
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
ثم يقول: أنا الملك أين الجبارون؟ أين المتكبرون؟ ثم يَطْوِي الأَرَضِينَ السبع، ثم يأخذهن بشماله، ثم يقول: أنا الملك، أين الجبارون؟ أين المتكبرون؟
Akulah Raja Akulah Sang Raja mana raja-raja dunia yang sombong itu jabbarun mana orang-orang yang suka menzalimi Ainal mutakabbirun mana orang-orang yang sombong di dunia maka pada saat itu semua makhluk ketakutan semua manusia gemetaran tidak pernah merasakan rasa takut yang seperti ini sebelumnya.
وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ خَاشِعَةٌۙ
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Jelaskan lagi.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى ingatkan lagi wujuhun yaumaidin khasyiah
Nanti pada saat itu, pada saat hari kiamat, pada saat datang hari yang menakutkan itu. Wajah - wajah pada saat itu berkerut, ketakutan, tunduk, menyesal, sedih, dengan apa yang mereka hadapi pada saat itu. Semuanya ketakutan, semua manusia mencari cara untuk menyelamatkan diri mereka.
Pada saat itu semua manusia mencari tokoh - tokoh mereka panutan - panutan mereka, nabi mereka, mereka semua mencari Nabi Adam, Nabi Nuh dan Nabi-Nabi yang lainnya. Agar bisa menyelamatkan mereka dari kondisi-kondisi yang sangat menakutkan pada saat itu. Apa yang membuat mereka ketakutan? yang paling menakut yang paling merugi pada saat itu adalah
عَامِلَةٌ نَّاصِبَةٌۙ
orang-orang yang sudah banyak beramal di dunia, yang sudah berletih, berlelah, beraktivitas, melakukan amalan melakukan ibadah di dunia ini. Sampai tubuhnya merasa kelelahan sampai tubuhnya merasa lalai, lelah, karena banyaknya ibadah. Banyaknya aktivitas, banyaknya amalan yang dia lakukan. Berharap dengan amalan ini, berharap dengan aktivitas ini, dia mendapatkan kehidupan yang bahagia. Dia mendapat kehidupan yang diinginkannya di dunia dan di akhiratnya. Orang - orang seperti ini, orang yang sangat merugi. Kenapa merugi ? karena Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
تَصْلٰى نَارًا حَامِيَةًۙ
bukan kebaikan yang dia dapatkan, bukan kesuksesan yang dia dapatkan, bukan kehidupan yang baik yang dia dapatkan. Malah yang dia dapatkan sebaliknya. Malah yang dia dapatkan sesuatu yang ditakuti oleh manusia. Yakni dia dicampakkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى ke dalam api neraka.
Sudah beramal sebanyak-banyaknya di dunia. Sudah beramal, beraktivitas sebanyak- banyaknya di dunia untuk mendapatkan kehidupan yang baik, malah yang dia dapatkan neraka jahanam, dicampakkan dia ke dalamnya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman. Senada di dalam Alquran
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْاَخْسَرِيْنَ اَعْمَالًاۗ
qul hal nunabbi'ukum bil-akhsarîna a‘mâlâ
Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah perlu kami beri tahukan orang-orang yang paling rugi perbuatannya kepadamu?” (QS. Al-Kahfi : 103)
Tahukah kalian siapakah orang yang paling merugi nanti di akhirat
اَلَّذِيْنَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِى الْحَيٰوةِ الدُّنْيَا
alladzîna dlalla sa‘yuhum fil-ḫayâtid-dun-yâ
“(Yaitu) orang-orang yang sia-sia usahanya dalam kehidupan dunia….”(QS. Al-Kahfi : 104)
orang - orang yang banyak beramal di dunia tapi amalannya sia - sia amalannya tidak benar, amalannya tidak diterima oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى . Tapi di dalam prasangkanya, Di dalam, di dalam ee hatinya, prasangkanya, dia akan mendapatkan balasan yang baik dari ibadahnya dari usahanya.
وَهُمْ يَحْسَبُوْنَ اَنَّهُمْ يُحْسِنُوْنَ صُنْعًا
wa hum yaḫsabûna annahum yuḫsinûna shun‘â
“.... sedangkan mereka mengira bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.”(QS. Al-Kahfi : 104)
padahal Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sama sekali tidak menerima amalannya, walaupun dia menyangka dia telah beramal dengan amalan yang baik.
تُسْقٰى مِنْ عَيْنٍ اٰنِيَةٍۗ
Mereka akan diminumkan dengan air yang sangat panas sekali. Ketika dahaga menghampiri mereka. Ketika rasa haus mendatangi mereka. Mereka ingin menghilangkan rasa haus itu. Mereka ingin menghilangkan dahaga itu. Mereka mengambil air yang Allah berikan kepada mereka. Air nanah yang sangat panas sekali.
Sesuai yang difirmankan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
تُسْقٰى مِنْ عَيْنٍ اٰنِيَةٍۗ
Mereka akan diberi minum dengan air yang sangat panas.
Di dalam satu riwayat dikatakan. Saking panasnya air itu, ketika mereka meminumnya, usus mereka terpotong-potong. Usus mereka hancur menerima air yang sangat panas itu. Mereka pun merasakan lapar, maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berikan juga makanan untuk mereka. Akan tetapi makanan yang bagaimana yang Allah berikan untuk mereka. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ اِلَّا مِنْ ضَرِيْعٍۙ
Tidak ada makanan untuk mereka. Melainkan buah Dhoriq. apa itu buah Dhoriq?. Buah yang berduri. Bagaimana mungkin seseorang memakan, menutup rasa laparnya dengan buah yang penuh dengan duri itu? di dunia kita tidak mungkin bisa apalagi makanan itu sebagai azab bagi penghuni neraka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
لَّا يُسْمِنُ وَلَا يُغْنِيْ مِنْ جُوْعٍۗ
Makanan yang tidak bisa mengenyangkan mereka. Makanan yang tidak bisa menutup rasa lapar mereka. Menghilangkan rasa lapar mereka. Bahkan dikatakan, duri tersebut ketika mereka memakannya, buah tersebut menyangkut di dalam tenggorokannya. Tidak bisa masuk dan tidak bisa keluar.
Ini gambaran orang-orang yang merugi pada saat itu. Disini Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberikan gambaran bahwasannya pada hari kiamat nanti, ada orang-orang yang merugi, ada orang-orang yang sengsara. Kemudian ada pula nanti orang-orang yang berbahagia. Tidak semuanya sengsara. Tidak semuanya merugi. Tidak semuanya binasa. Ada pula orang-orang yang diberikan kebahagiaan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى .
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
وُجُوْهٌ يَّوْمَىِٕذٍ نَّاعِمَةٌۙ
Tapi ada juga sebagian orang yang mendapatkan kebahagiaan. Yang mendapatkan kehidupan yang baik nanti di akhirat. Yang mendapatkan kehidupan baik di hari kiamat nanti. Siapa mereka Ya Allah?. Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى lanjutkan
لِّسَعْيِهَا رَاضِيَةٌۙ
mereka yang beramal di dunia. Berletih juga di dunia, beribadah juga di dunia. Tapi ibadah mereka diterima oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى amalan mereka diterima oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى , usaha mereka dimasukkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى ke dalam timbangan kebaikan bagi mereka. Nah orang-orang seperti itu dimanakah tempat mereka di akhirat nanti?.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
فِيْ جَنَّةٍ عَالِيَةٍۙ
Mereka berada di dalam surga.
Sebuah tempat yang sudah Allah siapkan sebagai balasan yang baik bagi mereka. Yang telah beramal, beribadah, dengan sesuai ajaran Nabi Muhammad ﷺ. Beramal, berbuat baik, sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ tempat mereka Allah siapkan Jannah. Sebuah surga yang sangat tinggi yang sangat indah di akhirat kelak di Hari Kiamat nanti. Bagaimana kehidupan di surga itu?.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى sifatkan sedikit tentang rahasia di surga nanti.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
لَّا تَسْمَعُ فِيْهَا لَاغِيَةًۗ
kehidupan di surga nanti tidak akan kita dengar kata-kata yang sia-sia. Tidak akan kita dengar kata-kata kotor. Tidak akan kita dengar kata-kata kasar. Tidak akan kita dengar kata-kata yang mengandung unsur dosa. Di dalamnya, hanya dikatakan kata-kata yang baik-baik saja,
فِيْهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌۘ
di dalam surga ada sungai-sungai yang mengalir. Sungai-sungai yang segar, sungai yang bermacam ragam. Sungai apapun yang kita mau, yang segar, yang indah, ada di dalamnya ke manapun aliran sungai itu, dia akan mengalir ke arah yang kita mau. Sangat tidak masuk akal. Karena kita belum pernah merasakannya. Akan tetapi di akhirat kelak, tidak ada yang mustahil bagi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.
فِيْهَا سُرُرٌ مَّرْفُوْعَةٌۙ
di dalamnya ada sofa-sofa yang sudah disiapkan sofa-sofa yang indah yang siap untuk dinikmati.
وَّاَكْوَابٌ مَّوْضُوْعَةٌۙ
di dalamnya sudah disiapkan pula gelas-gelas yang sudah tersusun untuk dinikmati.
وَّنَمَارِقُ مَصْفُوْفَةٌۙ
ada juga bantal-bantal yang sudah tersusun
وَّزَرَابِيُّ مَبْثُوْثَةٌۗ
dan juga karpet-karpet yang indah tersusun di dalamnya.
Itulah gambaran orang-orang ketika datang hari kiamat. Ada yang mendapat azab dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Ada pula yang mendapat nikmat dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Dimanakah kita akan berlabuh?. Kemanakah kita akan berhenti di antara dua keadaan tersebut?
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ،
aquulu qouli hadza wa astaghfirullah lii walakum
Khotbah kedua
اَلْحَمْدُ للّٰهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلَامُ عَلىَ اَشْرَفِ اْللأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ
قَالَ اللّٰهُ تَعٰلَى فِيْ القُرْآنُ الكَرِيْمِ
اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ١
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ ٢
اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ٣
Kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى .
Setelah menceritakan tentang keadaan manusia di hari kiamat nanti. Allah menceritakan dua keadaan keadaan orang yang merugi dan keadaan orang-orang yang beruntung. Tapi masih saja ada orang yang tidak percaya dengan kabar dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Masih saja banyak yang ingkar tentang janji allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Tidak mempercayainya, tidak masuk akal menurut mereka. Maka di sini Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tegaskan lagi bukti-bukti nyata di kehidupan mereka. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
اَفَلَا يَنْظُرُوْنَ اِلَى الْاِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْۗ
Kalau kalian tidak percaya. Kalau kalian tidak beriman dengan keindahan-keindahan yang mungkin belum pernah kalian rasakan sehingga kalian tidak percaya. Tidak ada mustahil bagi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Lihatlah banyak hal-hal di dunia ini yang mungkin belum ada di dalam pikiran kalian tapi ada di dunia ini.
Coba kalian lihat Unta kata Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Tidakkah kalian Melihat Unta dengan keunikan penciptaannya Bagaimanakah Allah menciptakan Unta. Allah menciptakan Unta dapat bertahan hidup di tempat yang sangat ekstrim di padang pasir. Dimana hampir mustahil atau sangat sedikit sekali makhluk yang bisa bertahan hidup di tempat tersebut.
Tapi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dengan sangat mudahnya dapat menciptakan hewan. Dapat menciptakan makhluk yang bisa bertahan hidup, yang mudah bagi mereka hidup di tempat-tempat ekstrim seperti itu. Salah satunya adalah Unta.
اَفَلَا يَنْظُرُوْنَ اِلَى الْاِبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْۗ
Tidakkah kalian melihat Bagaimana Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menciptakan unta kemudian banyak lagi hal-hal yang lain yang disebutkan Oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى di dunia ini
وَاِلَى السَّمَاۤءِ كَيْفَ رُفِعَتْۗ
Tidakkah kalian melihat langit.
Tidakkah itu tidak masuk akal. Tidakkah itu suatu keajaiban Allah menciptakan langit yang sangat tinggi. Kenapa langit bisa tinggi?. Siapa yang menahan langit. Adakah tiang yang menopang langit tersebut?.
Banyak kejadian-kejadian yang aneh kejadian-kejadian yang tidak masuk akal di dunia ini. Tapi ada di dunia. Apalagi nanti di akhirat kelak sangat mudah bagi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. Ingatlah,
وَاِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْۗ
Tidakkah kalian melihat gunung di dunia ini untuk apa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى ciptakan gunung dengan keindahannya, dengan keajaibannya. Allah ciptakan gunung sebagai pasak, sebagai penyeimbang di dunia ini, penyeimbang bumi ini agar bumi itu tidak bergerak agar bumi itu normal sesuai dengan keadaannya
وَاِلَى الْاَرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْۗ
Tidakkah kalian melihat bumi dengan keindahannya dengan keberagamannya Siapakah yang menciptakan semuanya yang menciptakan adalah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dan tidak ada yang mustahil bagi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى .
وَمَا ذَٰلِكَ عَلَى ٱللَّهِ بِعَزِيزٖ
Wa mā żālika 'alallāhi bi'azīz
Artinya: “Dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah.” (QS. Fatir : 17)
Semua itu tidaklah sulit bagi Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
فَذَكِّرْۗ اِنَّمَآ اَنْتَ مُذَكِّرٌۙ
kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى perintahkan Nabi Muhammad ﷺ. Ingatkan lagi Nabi Muhammad. Tentang tugas Nabi Muhammad. فَذَكِّرْۗ dakwahi mereka wahai Muhammad. Ingatkan lagi, ingatkan lagi mereka. Nasehati mereka, dakwahi Mereka اِنَّمَآ اَنْتَ مُذَكِّرٌۙ Sesungguhnya engkau hanya memberi penasihat. Engkau hanya memberi peringatan. Engkau hanya mendakwahi mereka. Engkau tidak bisa memaksa mereka. Seorang pendakwah, seorang Ustadz, seorang Kiai, seorang Habib dan semuanya tugas mereka sama seperti Rasulullah ﷺ. Hanya menasehati hanya memberikan peringatan Hanya mengingatkan.
لَّسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُصَيْطِرٍۙ
Engkau wahai Muhammad bukan memaksa mereka engkau tidak ada kuasa atas mereka hasilnya di tangan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى .
اِلَّا مَنْ تَوَلّٰى وَكَفَرَۙ
Akan tetapi jika masih ada yang ingkar. Jika masih ada yang tidak percaya. Jika masih ada yang kafir maka hukumannya ada di tangan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
فَيُعَذِّبُهُ اللّٰهُ الْعَذَابَ الْاَكْبَرَۗ
Allah akan mengazab mereka dengan azab yang pedih. orang-orang kafir yang tidak percaya dengan janji allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى .yang tidak percaya dengan agama Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى. yang tidak percaya dengan apa yang disampaikan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى .Bagaimana mungkin Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى akan memberikan kehidupan yang baik bagi mereka.
di sini sudah Allah tegaskan bagi siapa yang kafir
فَيُعَذِّبُهُ اللّٰهُ الْعَذَابَ الْاَكْبَرَۗ
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى akan mengazab mereka dengan azab yang keras dengan azab yang pedih. Akan tetapi mungkin di dunia kita melihat mereka nikmat saja, santai saja, kehidupannya. Mendapat kenikmatan, mendapat kebahagiaan. Tapi ingat azab Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menanti mereka dengan azab yang pedih. Kapan itu Kapan azab itu datang bagi mereka?. Ketika mereka nanti sudah kembali kepada Allah dan semua kita pasti akan kembali kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
اِنَّ اِلَيْنَآ اِيَابَهُمْ
Ingat…!!! semuanya akan kembali kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى . Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman
“Semuanya akan kembali kepadaku kepada kamilah mereka akan kembali” kata Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى tidak bisa lari ke mana-mana. Sebejat apun, sebebas apapun kita di dunia ini, tetap nanti akan kembali kepada Allah. Kita akan dibacakan apa yang telah kita lakukan.
Setelah itu
ثُمَّ اِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْࣖ
Kemudian kami yang memberikan penilaian. Kami yang memberikan balasan apakah nanti balasan yang baik. Apakah nanti dia termasuk orang yang berbahagia. Ataukah nanti malah balasan yang buruk bagi mereka. Dan mereka termasuk orang-orang yang merugi ketika hari kiamat kelak.
Nauzubillah summa nauzubillah mudah-mudahan dengan ini kita menjadi teringat, dengan ini kita kembali sadar, dengan ini kita kembali teringat dengan agama kita, dengan iman kita, dengan janji Allah, dikehidupan setelah kehidupan ini.
Mudah-mudahan kita pun menjadi pribadi yang lebih baik lagi mudah-mudahan ibadah kita diterima oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
إنه ولي ذلك والقادر عليه
“Innahu Waliyyu Dzalika Wal Qadiru ‘Alaih”
بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ العظيم، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ تلاوته إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
اللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ الهُدَى ، والتُّقَى ، والعَفَافَ ، والغِنَى
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ.
وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ